Jelang Nataru, Wali Kota Lubuklinggau Sidak Harga Telur, Temukan Kenaikan Signifikan.

Table of Contents

 





Lubuklinggau – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Wali Kota Lubuklinggau H. Rachmat Hidayat atau yang akrab disapa Yoppy Karim turun langsung ke lapangan untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok di pasaran. Salah satu komoditas yang menjadi perhatian utama adalah telur ayam yang terpantau mengalami kenaikan harga cukup signifikan.

Inspeksi mendadak (sidak) dilakukan di Toko Telur Si Bah, Jalan Yo Sudarso, elurahan Marga Mulya, Kota Lubuklinggau, Senin (15/12/2025).

Saat wawancara sama awak media  Wali Kota  Lubuklinggau H Rachmat Hidayat menyampaikan harga telur ayam mengalami lonjakan dari harga normal Rp48 ribu menjadi Rp58 ribu per karpet.

“Hari ini kita meninjau langsung harga telur. Memang menjelang Natal dan Tahun Baru terjadi kenaikan harga yang cukup tinggi,” ujar Yoppy Karim di sela-sela sidak.

Selain mencatat kenaikan harga, Wali Kota juga menyoroti adanya dugaan permasalahan pada jalur distribusi telur. Ia menyebut lonjakan harga diduga dipicu oleh praktik tidak wajar oknum sopir truk pengangkut telur yang menjual sebagian muatan di luar pesanan agen.

“Contohnya, agen memesan 300 karpet, namun sopir membawa 500 karpet. Sisa muatan tersebut dijual ke pengecer, sehingga harga di pasaran menjadi tidak terkendali,” jelasnya.

Kondisi tersebut, lanjut Yoppy Karim, menyulitkan pemerintah daerah dalam mengontrol harga di tingkat pengecer, meskipun harga di tingkat agen relatif masih bisa dikendalikan. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Lubuklinggau berkomitmen untuk memperketat pengawasan distribusi telur agar tidak terjadi kebocoran di lapangan.

Sebagai langkah antisipasi jangka menengah, Pemkot Lubuklinggau juga berencana menjalin kerja sama langsung dengan daerah pemasok telur, khususnya dari Padang, guna menjaga kelancaran pasokan dan menekan gejolak harga.

Selain faktor distribusi, meningkatnya permintaan telur untuk kebutuhan program makanan bergizi gratis juga turut memberi tekanan terhadap harga pasar.

“Permintaan telur memang sedang tinggi, salah satunya untuk mendukung program makanan bergizi gratis. Hal ini ikut memengaruhi kenaikan harga,” tambahnya.

Untuk memastikan kebijakan berjalan efektif, Pemerintah Kota Lubuklinggau akan membentuk tim khusus yang melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Tim tersebut akan bertugas mengawal distribusi telur sejak masuk ke wilayah Lubuklinggau hingga tiba di agen sesuai tujuan. ( Nasrullah). 




Tak-berjudul81-20250220065525