Rakor Lintas Sektor Bahas Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan, Anak, dan TPPO di Lubuklinggau.
Lubuklinggau, – Pemerintah Kota Lubuklinggau menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Kerjasama Lintas Sektor dalam rangka pencegahan kekerasan terhadap perempuan (KTP), kekerasan terhadap anak (KTA), dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Kegiatan ini berlangsung di Hotel Smart Lubuklinggau, diikuti berbagai unsur lintas instansi.(3/11/2025)
Sekretaris Daerah Kota Lubuklinggau, H. Trisko Defriyansa, didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Kunti Maharani, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat sinergi antarinstansi dalam menangani isu-isu perlindungan perempuan dan anak.
“Kegiatan ini merupakan bentuk koordinasi lintas sektor, termasuk sosialisasi dan korektor. Hari ini dihadirkan narasumber dari kalangan psikolog dan advokat, sementara sesi berikutnya akan melibatkan pihak Polres dan Kejaksaan untuk membahas dari aspek hukum,” ujar Sekda.
Peserta kegiatan berasal dari berbagai unsur, mulai dari kelurahan, kecamatan, sekolah, tenaga kesehatan, hingga organisasi masyarakat. Trisko berharap, melalui kegiatan ini dapat dirumuskan pola dan strategi yang efektif dalam meningkatkan pemahaman serta sosialisasi kepada masyarakat.
“Kita harapkan kegiatan ini bisa menghasilkan rumusan pola yang baik, terutama dalam hal edukasi masyarakat untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Trisko juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini Kota Lubuklinggau belum pernah mencatat kasus TPPO, sementara kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan tercatat sebanyak lima kasus yang semuanya telah ditangani dengan baik oleh pihak terkait, termasuk pendampingan dari P2TP2A.
Ia juga menekankan pentingnya peran pendidikan dan keluarga dalam memberikan pemahaman sejak dini kepada anak-anak, terutama terkait pernikahan usia dini dan bijak dalam menggunakan media sosial.
“Banyak guru yang hadir hari ini. Kami harap mereka bisa menjadi ujung tombak dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif, termasuk penggunaan media sosial secara bijak,” tutupnya.(Nasrullah)



