HKN ke-61 Kabupaten Gorontalo: Refsi Rhey Musa Ajak Hormati Nakes, Namun Ingatkan Pentingnya Disiplin Setelah Sejumlah Kasus Tragis di Daerah Lain
Kabupaten Gorontalo — Malam puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 yang digelar di Pasmolim Limboto, Sabtu (22/11/25), berlangsung khidmat dan penuh apresiasi terhadap para tenaga kesehatan (nakes) yang selama ini berdiri di garis terdepan pelayanan publik. Beragam kegiatan sosial hingga fun game sebelumnya telah mewarnai rangkaian HKN, sebelum akhirnya ditutup secara resmi pada malam itu.
Dalam sambutannya, Bupati Gorontalo Sofyan Puhi menyampaikan penghargaan yang mendalam dan menyebut tenaga kesehatan sebagai pahlawan sejati.
“Di Hari Kesehatan Nasional ini saya mengucapkan selamat untuk semua para tenaga kesehatan sebagai pahlawan kesehatan,” ujarnya dengan tegas.
Bupati juga menambahkan bahwa pemerintah sangat menghargai dedikasi nakes yang terus memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat, meski di tengah tantangan yang tak pernah sederhana.
Sejumlah penghargaan pun diserahkan untuk para tenaga kesehatan dan puskesmas berprestasi. Namun Bupati menegaskan bahwa penghargaan tersebut tetap tidak sebanding dengan keikhlasan serta ketulusan mereka dalam menjalankan tugas.
“Kami yakin, apa yang diberikan malam ini belum sebanding dengan bakti mereka yang begitu tulus untuk masyarakat,” tambahnya.
Di sisi lain, apresiasi sekaligus kritik membangun turut disampaikan Ketua DPC Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (AKPERSI) Kabupaten Gorontalo, Refsi Rhey Musa. Pria yang akrab disapa Rey ini menyampaikan rasa hormat yang tinggi atas kerja keras para nakes, namun juga mengingatkan pentingnya peningkatan kedisiplinan dan kesiapsiagaan agar kasus-kasus tragis di daerah lain tidak terjadi di Kabupaten Gorontalo.
“Saya sangat menghargai perjuangan para nakes kita. Mereka adalah tulang punggung kesehatan daerah. Tapi apresiasi ini harus berjalan beriringan dengan introspeksi, karena kita juga melihat kejadian-kejadian di daerah lain yang harus menjadi pelajaran,” ujar Rey.
Rey menyinggung insiden memilukan di daerah lain, di mana seorang pasien meninggal di dalam mobil taksi online karena sopir ambulans tidak berada di tempat saat dibutuhkan. “Hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi di Gorontalo. Kesiapsiagaan adalah nyawa bagi sebuah pelayanan kesehatan. Ketidakhadiran satu orang saja bisa berakibat fatal,” tegasnya.
Ia juga menyinggung kejadian lain yang menunjukkan masih adanya kelalaian kecil yang berdampak besar pada keselamatan pasien.
“Kami di AKPERSI ingin tenaga kesehatan mendapatkan penghargaan yang layak, tetapi juga ingin mereka selalu berada pada standar kerja yang terbaik. Kritik kami ini adalah bentuk cinta dan dukungan agar pelayanan kesehatan di Gorontalo semakin maju dan tidak menyisakan ruang bagi tragedi,” tambah Rey.
Peringatan HKN ke-61 pun ditutup dengan harapan besar, para nakes semakin dihargai, pelayanan semakin membaik, dan Kabupaten Gorontalo terus menjadi daerah yang aman, humanis, serta sigap dalam urusan kesehatan masyarakat. (red)


