Dari Depresi ke Kapolsek: Kisah Cinta dan Pengorbanan Seorang Ayah Bagi Iptu Krisboy
Gorontalo – Di balik seragam polisi yang gagah dan tanggung jawab sebagai Kapolsek Boliyohuto, Iptu Krisboy Joe Valentino Purba, S.Tr.K menyimpan sebuah kisah yang mengharukan tentang perjuangan, cinta, dan pengorbanan seorang ayah. Kisah ini menjadi sangat relevan di Hari Ayah (12/11/2025), sebuah momen untuk merayakan peran penting ayah dalam kehidupan kita.
Iptu Krisboy, seorang sosok muda dari Sumatera Utara, yang kini siap menyambut peran sebagai ayah, tidak pernah melupakan masa-masa sulit yang pernah ia alami. Setelah lulus SMA pada tahun 2016, ia mencoba peruntungannya di Akademi Kepolisian (Akpol). Namun, kegagalan di tahap akhir membuatnya terpuruk.
"Saya depresi, menghilang dari peredaran selama sebulan. Hanya mengurung diri di kamar karena malu dan tidak menyangka akan gagal setelah berusaha keras," kenangnya.
Di tengah keterpurukan itu, ia mencoba bangkit dengan kuliah di Fakultas Hukum USU. Namun, kehidupan perkuliahan dan pergaulan membuatnya lupa akan cita-citanya menjadi polisi. Di sinilah peran sang ayah, Ir. A.R. Krisman Purba, hadir sebagai penyelamat.
"Papa saya terus memotivasi saya untuk semangat. Beliau selalu mendampingi saya, bahkan meninggalkan pekerjaannya demi menyemangati saya. Saya latihan, les, berobat, semua ditemani papa," ungkap Iptu Krisboy dengan mata berkaca-kaca.
Pada tahun 2017, dengan dukungan penuh sang ayah, Iptu Krisboy kembali mencoba peruntungannya di Akpol. Setiap tahap dilalui bersama, dengan sang ayah selalu hadir memberikan semangat. Bahkan, saat tes pusat di Akpol Semarang, ayahnya rela meninggalkan pekerjaannya demi mendampingi putranya.
Ir. A.R. Krisman Purba, seorang tokoh yang dikenal di Sumatera Utara sebagai ketua ormas FKPPI, kontraktor, dan pernah berkecimpung di dunia politik, rela mengorbankan segalanya demi melihat anaknya meraih cita-cita.
"Dulu, saya sempat berpikir untuk mengikuti jejak papa. Tapi papa bilang, 'Kamu harus mencari jati diri dan jalan hidup sendiri. Papa tidak mau kamu ikut jalan papa'," ujar Iptu Krisboy, menirukan nasihat ayahnya.
Pengorbanan sang ayah tidak berhenti di situ. Kini, Ir. A.R. Krisman Purba tengah berjuang melawan penyakit. Kondisinya semakin sulit, bahkan untuk berjalan pun harus dipapah. Namun, Iptu Krisboy tidak pernah menyesali semua pengorbanan ayahnya.
"Sekarang giliran saya untuk merawat papa. Begitu besar pengorbanan dan perjuangan papa untuk saya, sehingga saya tidak akan bisa lupa. Sebagai anak, kita harus bisa membalas budi perjuangan orang tua, walau orang tua kita tidak pernah meminta balasan," tuturnya dengan suara bergetar.
Di Hari Ayah ini, Iptu Krisboy menyampaikan pesan menyentuh bagi semua anak di Indonesia. "Kita harus banggakan orang tua kita, mau apapun dan bagaimanapun caranya, sebagai bentuk balas budi dan kasih kita kepada bapak kita karena sudah berjuang membesarkan dan menafkahi kita."
Sebagai seorang calon ayah, Iptu Krisboy berjanji akan meneladani perjuangan dan kasih sayang ayahnya dalam mendidik dan mengarahkan anaknya kelak. Kisah Iptu Krisboy dan ayahnya adalah bukti nyata bahwa cinta dan pengorbanan seorang ayah tidak akan pernah terlupakan. Selamat Hari Ayah! (Rey)


