Ahlul Fajri: “Jangan Diam, Warga Harus Berani Suarakan Ketertinggalan Daerah Ulu Talo”
Seluma, Bengkulu —Kondisi memprihatinkan infrastruktur di Kecamatan Ulu Talo, Kabupaten Seluma, kembali menjadi sorotan publik. Sebuah insiden kendaraan truk pengangkut sawit yang tergelincir di badan jalan rusak menjadi bukti nyata bahwa akses utama masyarakat di wilayah ini sudah sangat tidak layak. Jalan amblas, berlubang, dan tidak memiliki drainase memadai membuat jalur ekonomi masyarakat nyaris lumpuh total.(12/11/2025)
Ketua Laskar Anti Korupsi Pejuang 45 (LAKI-P45) untuk Provinsi Bengkulu, Ahlul Fajri, yang juga aktif di organisasi masyarakat Pemuda Pancasila, menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh apatis dan diam melihat ketimpangan pembangunan yang terus terjadi di Kabupaten Seluma.
“Jangan diam dan jangan takut bersuara.
Kita harus berani menuntut hak pembangunan yang layak. Tidak hanya jalan rusak parah, tapi juga fasilitas kesehatan dan pendidikan di daerah ini sangat jauh tertinggal,” tegas Ahlul Fajri saat dimintai tanggapan terkait kondisi lapangan di Ulu Talo.
Menurutnya, pemerintah daerah bersama DPRD Seluma terlihat duduk diam dan santai menikmati hasil janji politik kotor mereka, sementara rakyat di pedesaan menderita akibat jalan yang rusak dan pelayanan publik yang buruk.
“Sudah saatnya masyarakat membuka mata dan menagih janji politik yang mereka dengungkan setiap pemilu. Pemerintah dan wakil rakyat harus sadar, jabatan itu amanah bukan alat untuk memperkaya diri atau kelompok,” ujar Ahlul Fajri dengan nada tegas.
Ia juga menyerukan agar Pemerintah Kabupaten Seluma dan DPRD segera turun langsung ke lapangan melihat penderitaan warga yang selama ini hanya dijadikan data statistik tanpa solusi nyata.
LAKI-P45 menilai, jika kondisi ini terus dibiarkan, maka akan menjadi bukti bahwa pemerintah daerah gagal menjalankan amanat pembangunan sebagaimana semangat otonomi daerah dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.(Nasrullah)


