Viral Punya Tabungan Ratusan Juta, Pengemis di Gorontalo Dipulangkan dan Dilarang Kembali Mengemis
RNN.com - Gorontalo, 21 Juli 2025 — Kasus pengemis viral asal Kota Gorontalo, Lutfi Haryono, yang menghebohkan publik karena diketahui memiliki tabungan ratusan juta rupiah, kini memasuki tahap penyelesaian. Dinas Sosial (Dinsos) Kota Gorontalo bersama sejumlah pihak menggelar konferensi kasus (case conference) lintas sektor untuk menangani permasalahan tersebut secara terpadu.
Pertemuan berlangsung di Rumah Singgah Ilomata, Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Senin (21/7), dan melibatkan unsur Satpol PP, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta aparat Kelurahan Ipilo.
Dalam forum tersebut, Lutfi yang terdaftar sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) kategori pengemis, sepakat untuk menjalani proses reunifikasi dan kembali ke keluarganya. Dana miliknya yang sebelumnya diamankan oleh pihak berwenang akan digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari di bawah pengawasan keluarga, yang wajib memberikan laporan berkala kepada Dinsos.
“Kami sudah mencapai kesepakatan secara sukarela dengan yang bersangkutan. Namun, apabila Lutfi kembali mengemis di ruang publik, maka akan dikenakan sanksi pidana ringan sesuai peraturan daerah yang berlaku,” tegas Herson Tahir, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Kota Gorontalo.
Kendaraan milik Lutfi yang selama ini digunakan untuk mengemis juga telah diamankan oleh pihak kelurahan. Satpol PP menegaskan tidak akan ragu mengambil langkah hukum jika pelanggaran serupa kembali terjadi.
Setelah kesepakatan tersebut, Lutfi resmi dipulangkan kepada keluarganya untuk mendapatkan pendampingan intensif, sementara aktivitasnya akan terus dipantau oleh aparat terkait guna memastikan ia tidak kembali ke jalanan.
Penanganan ini menjadi contoh sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan sosial dengan pendekatan humanis namun tetap tegas. Pemerintah Kota Gorontalo berharap, kejadian serupa tidak kembali terulang dan mendorong masyarakat untuk mencari penghidupan secara layak dan mandiri.(Rey)