Tragis dan Penuh Kejanggalan, Petani di Gorontalo Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Kaki Terikat
Yang membuat penemuan ini tragis sekaligus mengundang tanda tanya adalah kondisi tubuh korban saat ditemukan. Selain leher yang terikat dengan tali rafia biru, kedua kakinya juga dalam keadaan terikat tali rafia merah. Hal ini memunculkan spekulasi dan perbincangan hangat di kalangan warga.
Kapolsek Boliyohuto, Iptu Krisboy Joe Valentino Purba, S.Tr.K., dalam keterangannya menjelaskan bahwa sehari sebelum kejadian, korban sempat mengamuk sambil membawa parang dan mengusir istrinya, Yasrin Masalubu (30), keluar dari rumah. Sang istri yang ketakutan kemudian mengungsi ke rumah orang tuanya.
“Keesokan paginya, saat kembali ke rumah, sang istri mendapati suaminya sudah dalam keadaan tergantung. Ia lalu memanggil saksi kedua, Abdul Gias Masalubu (28), untuk memastikan kondisi korban sebelum dilaporkan ke pihak desa dan Polsek,” jelas Kapolsek.
Tim medis dari RSUD Boliyohuto yang memeriksa jenazah menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Meski demikian, pihak keluarga memilih menolak autopsi dan memutuskan untuk segera memakamkan korban hari itu juga.
Kapolsek menambahkan bahwa berdasarkan informasi dari pihak keluarga, korban diduga memiliki riwayat gangguan jiwa, meskipun belum pernah menjalani pemeriksaan medis secara resmi.
“Kami telah melakukan olah tempat kejadian perkara, pengumpulan keterangan saksi, visum et repertum (VER), serta menghormati keputusan keluarga yang menolak autopsi. Jenazah saat ini masih berada di rumah duka untuk proses pemakaman,” tambahnya.
Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Meski kuat dugaan korban meninggal karena gantung diri, kondisi kaki yang terikat masih menyisakan pertanyaan yang belum terjawab di tengah masyarakat.(Rey)
