Tak Sengaja Senggol Neon Box, Driver Truk Tetap Bertanggung Jawab: Alfamart Diduga Abaikan Mediasi Polsek Boliyohuto
Daftar Isi
RNN.com - Kabupaten Gorontalo, 5 Juli 2025 – Persoalan kecil yang seharusnya dapat diselesaikan secara baik-baik justru berujung panjang ketika pihak Alfamart Desa Parungi menolak hasil mediasi yang telah diupayakan oleh Polsek Boliyohuto.
Kejadian ini bermula pada Jum'at (4/7), saat seorang sopir truk ekspedisi antar Sulawesi, Taufik Sabang (40) secara tidak sengaja menyenggol neon box Alfamart di Desa Parungi. Saat itu, kondisi jalan di depan SPBU tengah macet. Sopir truk itu berusaha menghindari kendaraan lain hingga tanpa sadar bagian mobilnya menyenggol neon box milik Alfamart yang diduga sudah berada di bahu jalan tersebut.
"Begini pak, pda saat itu d depan spbu, itu kan ada mobil pada antri kebetulan z lewat & berpapasan dengan mobil lain jenis mitsubishi Canter, z kira sopirnya canter itu ada mau masuk pada saat macet jdi z banting setir z punya mobil, & tersempatlah neon box,nya alfa mart itu, dn z tidak liat" ujar sopir truk kepada RNN,com melalui pesan WhatsApp.
Meski kejadian tersebut murni tidak disengaja, sang sopir tetap menunjukkan itikad baik dengan bersedia bertanggung jawab mengganti kerugian sesuai kemampuannya. Namun sangat disayangkan, pihak Alfamart justru meminta ganti rugi hampir Rp10 juta, nominal yang tentu sangat berat bagi seorang driver truk.
Kapolsek Boliyohuto, Iptu Krisboy Joe Valentino Purba, S.Tr.K, saat dikonfirmasi Radar Nusantara News membenarkan adanya mediasi terkait persoalan ini. Pihak Polsek Boliyohuto telah berupaya mempertemukan kedua belah pihak guna mencari jalan tengah yang adil.
“Kami hanya dapat melakukan mediasi karena di Polsek Boliyohuto tidak memiliki unit Lakalantas. Namun sudah kami fasilitasi musyawarah bersama, sayangnya pihak Alfamart merasa tidak puas dengan hasil musyawarah,” jelas Kapolsek.
Karena tidak puas dengan hasil mediasi yang mengedepankan musyawarah kekeluargaan, pihak Alfamart memilih melanjutkan persoalan ini ke Polres Gorontalo.
Sementara itu, aktivis senior Provinsi Gorontalo, Iton Popa yang tergabung dalam LSM Ampibi menilai tindakan Alfamart tersebut kurang bijak mengingat sopir truk telah menunjukkan tanggung jawab dan itikad baik. Terlebih lagi, mediasi oleh Kapolsek Boliyohuto seharusnya menjadi solusi damai demi keadilan bagi masyarakat kecil.
"Kami menduga hal ini justru terindikasi ke arah pemerasan" Tegas Iton.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Alfamart Desa Parungi. (Rey)