SMPN 1 Paguyaman Libatkan TNI-Polri dalam MPLS, Bentuk Karakter Disiplin dan Tangguh Sejak Dini

Kamis (10/7), Kapolsek Paguyaman Iptu Juwari, S.H., bersama Babinsa Koptu Rafit Podung yang mewakili Danramil Paguyaman Kapten Inf Sulaiman, hadir sebagai pemateri dalam rangkaian kegiatan MPLS. Kehadiran mereka menjadi simbol sinergi antara dunia pendidikan dengan TNI-Polri dalam membentuk generasi muda yang disiplin, berakhlak, dan tangguh menghadapi tantangan zaman.
Dalam sesi pembinaan, Koptu Rafit menekankan pentingnya disiplin, tata krama, serta menjauhi perilaku menyimpang seperti perundungan, kekerasan, dan kenakalan remaja. Ia mengajak para siswa untuk menjadi pelajar yang menjaga nama baik diri, keluarga, dan sekolah.
Sementara itu, Iptu Juwari menyoroti maraknya penyalahgunaan narkoba dan judi online di kalangan remaja. Ia mengingatkan para siswa untuk mewaspadai pengaruh buruk lingkungan dan tetap fokus mengejar prestasi dengan menjaga integritas serta moralitas sejak usia dini.
“Kami tidak hanya hadir untuk menegakkan hukum, tetapi juga untuk membina adik-adik agar menjadi generasi yang kuat dan cerdas dalam menghadapi masa depan,” ujar Iptu Juwari.
Kepala SMPN 1 Paguyaman, Rustam Daud Kadir, S.Pd., M.Si., menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan dari Polsek dan Koramil Paguyaman. Menurutnya, pembentukan karakter siswa tidak bisa hanya dilakukan oleh guru, tetapi perlu melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk aparat keamanan.
“Kolaborasi ini sangat berharga bagi kami. Ini membuktikan bahwa pendidikan karakter merupakan tanggung jawab bersama demi menciptakan generasi yang bermoral dan siap bersaing,” ungkapnya.
Ketua Panitia MPLS, Sri Febriyanti Kaharu, S.Pd., juga menilai kehadiran Kapolsek dan Babinsa memberi warna baru dalam pelaksanaan MPLS tahun ini. “Siswa jadi lebih memahami pentingnya kedisiplinan dan dampak buruk dari pergaulan bebas sejak awal mereka menempuh pendidikan di SMP,” ujarnya.
MPLS di SMPN 1 Paguyaman tahun ini bukan hanya menjadi ajang pengenalan lingkungan sekolah, tetapi juga tonggak awal pembentukan karakter 87 siswa baru agar tumbuh menjadi insan berintegritas yang membanggakan keluarga, sekolah, dan daerah.(Rey)