HUT ke-47 Bhayangkara, Polri Tegaskan Komitmen Presisi Menuju Indonesia Emas 2045
RNN.com - Jakarta, 4 Juli 2025 — Kepolisian Negara Republik Indonesia memperingati Hari Bhayangkara ke-47 dengan menggelar upacara resmi di Lapangan Bhayangkara, Jakarta. Upacara yang digelar pada Kamis pagi ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Polri, TNI, tokoh masyarakat, serta perwakilan instansi pemerintah dan organisasi kemasyarakatan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertindak selaku inspektur upacara. Dalam amanatnya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota Polri atas dedikasi dan pengabdian dalam menjaga stabilitas keamanan nasional, serta menegaskan pentingnya menjaga profesionalisme dan integritas di tengah tantangan global.
“Peringatan HUT Bhayangkara ini menjadi refleksi bagi seluruh insan Bhayangkara untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Polri harus hadir sebagai kekuatan yang responsif, adil, dan mengedepankan nilai-nilai demokrasi,” tegas Kapolri.
Dengan mengusung tema “Polri Presisi Menuju Indonesia Emas 2045”, peringatan tahun ini menekankan peran strategis Polri dalam mendukung agenda pembangunan nasional jangka panjang dan mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju.
Rangkaian kegiatan upacara turut dimeriahkan dengan parade pasukan kehormatan, pameran kendaraan taktis, pertunjukan budaya oleh Bhayangkari, serta penyerahan penghargaan kepada anggota Polri yang menunjukkan prestasi luar biasa di bidang tugas masing-masing. Selain itu, kegiatan bakti sosial dan pelayanan publik gratis telah digelar di berbagai wilayah selama sepekan menjelang peringatan.
Sebagai bagian dari rangkaian perayaan, Polri juga menggelar pagelaran wayang kulit yang mengangkat lakon “Amartha Binangun” pada Jumat malam (4/7) di lokasi yang sama. Pertunjukan ini dihadiri langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Keduanya tampil serasi mengenakan busana adat Jawa bernuansa cokelat, terdiri dari beskap, jarik batik, dan blangkon, sebagai simbol pelestarian budaya nusantara yang menjadi bagian dari pendekatan humanis Polri kepada masyarakat.
Pagelaran wayang kulit ini menjadi simbol keselarasan antara nilai-nilai budaya dan semangat kebangsaan, yang senantiasa dijaga oleh Polri dalam mengemban tugas sebagai pengayom masyarakat.(Supriyadi)