Batalyon B Pelopor Amankan Aksi Unjuk Rasa Penolakan Tambang Emas di Rawas Ulu, Muratara
AMANKAN-Komandan Batalyon B Pelopor, AKBP Andiyano, SKM, MH, dan personilnya saat pengamanan unjuk rasa di Muratara./Foto: Istimewa
RNN, COM, MURATARA– Personel Satuan Brimob Polda Sumatera Selatan dari Batalyon B Pelopor dikerahkan dan terlibat langsung dalam BKO Polres Musi Rawas Utara guna mengamankan aksi unjuk rasa yang berlangsung di Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara.Jum'at (11/7/2025)
Pengamanan ini merupakan respons atas aksi demonstrasi ratusan warga yang menolak aktivitas penambangan emas ilegal di wilayah tersebut, yang diduga mencemari aliran Sungai Rawas. Dalam unjuk rasa tersebut, massa memblokade jalan dan membakar alat berat sebagai bentuk protes atas kerusakan lingkungan yang mereka alami akibat aktivitas tambang.
Warga mendesak pemerintah Kabupaten Muratara agar segera menghentikan seluruh aktivitas tambang emas di kawasan Rawas Ulu dan mengevakuasi seluruh alat berat yang masih beroperasi di lokasi tambang.
Dampak dari aktivitas tambang ilegal ini sangat dirasakan oleh masyarakat. Air Sungai Rawas, yang selama ini menjadi sumber air utama untuk kebutuhan harian dan pertanian warga, kini menjadi keruh dan tercemar, sehingga memicu keresahan dan kemarahan warga.
Dalam proses pergeseran pasukan ke lokasi, konvoi personel Batalyon B Pelopor sempat dihalangi oleh sekelompok masyarakat yang tidak menginginkan kehadiran aparat keamanan. Namun setelah dilakukan koordinasi yang baik dan pendekatan persuasif oleh pimpinan pasukan serta pihak terkait, konvoi akhirnya dapat melanjutkan perjalanan menuju Jalan Raya Ulu Rawas, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Muratara, untuk melaksanakan tugas pengamanan.
Komandan Batalyon B Pelopor, AKBP Andiyano, SKM, MH, yang memimpin langsung pengamanan di lapangan, menegaskan bahwa kehadiran personelnya merupakan bentuk nyata dari tugas Polri dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan perlindungan terhadap masyarakat.
“Hadirnya pasukan Brimob di sini sebagai representasi institusi Polri adalah untuk memastikan unjuk rasa berlangsung damai, mencegah potensi kerusuhan, pengrusakan fasilitas umum, serta mencegah tindakan-tindakan yang melanggar hukum,” ujar AKBP Andiyano.SKM.,MH.
Dalam upaya menciptakan situasi yang aman dan kondusif, pihak aparat juga berhasil mengamankan 15 orang warga Surulangun Rawas yang sebelumnya sempat ditahan oleh warga Desa Pulau Kidak, guna menghindari potensi konflik yang lebih luas. Seluruh warga yang diamankan kini dalam perlindungan aparat untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Situasi di lokasi hingga saat ini dilaporkan dalam keadaan kondusif. Personel Brimob tetap disiagakan untuk memastikan keamanan masyarakat, serta mendorong terjadinya proses dialog antara warga dan pemerintah daerah demi mencari solusi atas polemik tambang emas yang mencuat di wilayah Rawas Ulu.(Nasrullah)