Penutupan Karaoke New PopoQha di Tolangohula, Pedagang Kecil Merana: "Kami Hanya Ingin Bertahan Hidup"

Daftar Isi


RNN.com
- Kabupaten Gorontalo, (15/5/2025) – Dampak dari kebijakan Pemerintah Daerah untuk menutup tempat usaha karaoke di Kecamatan Tolangohula, khususnya Karaoke New PopoQha yang disegel Satpol PP pada pekan lalu, mulai dirasakan oleh pedagang kecil di sekitarnya.


Sejumlah warga mengeluhkan turunnya pendapatan secara drastis sejak penutupan dilakukan. Salah satu warga Desa Gandaria, Ridwan Poloalo (50), yang sehari-harinya berjualan nasi kuning bersama sang istri, Yani Lapasi (47), mengaku dagangannya kini sepi pembeli.


"Biasanya sebelum karaoke ditutup, lima liter nasi bisa habis. Sekarang, satu liter pun tidak laku," ujar Ridwan kepada media pada Kamis (15/5/2025).


Ridwan mengatakan, dagangannya menjadi sumber utama penghasilan untuk membiayai kebutuhan empat anaknya. Ia menegaskan tidak mendukung usaha karaoke maupun menentang langkah pemerintah, namun berharap agar nasib pedagang kecil turut menjadi pertimbangan dalam setiap kebijakan.


Senada dengan itu, Titin Kidu (43), pedagang makanan yang berjualan tepat di depan Karaoke New PopoQha, juga mengaku mengalami hal serupa. Bahkan, ia kini memilih berhenti berjualan karena sepinya pembeli.


"Dulu bisa habis lima sampai enam liter makanan per hari, sekarang jangankan jualan, keluar rumah bawa makanan pun pasti rugi," kata Titin.


Meskipun begitu, Titin menyampaikan apresiasi terhadap langkah pemerintah jika penutupan memang didasari alasan yang jelas. Namun ia berharap pemerintah tidak menutup mata terhadap dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat kecil.


Hal senada juga disampaikan seorang pengusaha kosmetik di Gandaria yang enggan disebutkan namanya. Ia mengaku omzet usahanya turun drastis dari sebelumnya bisa mencapai Rp3 juta per hari menjadi kurang dari Rp1 juta sejak karaoke ditutup.


"Saya juga tidak mendukung karaoke, tapi kenyataannya pengunjung karaoke ikut mendorong penjualan kami," ujarnya.


Ketiga pelaku usaha ini sepakat bahwa pemerintah memiliki kewenangan dalam mengambil tindakan, namun mereka berharap agar ada solusi atau alternatif kebijakan yang bisa membantu keberlangsungan usaha kecil di sekitar lokasi tersebut.


Jurnalis: Rey

Editor: Jujan

Tak-berjudul81-20250220065525
dr-H-Syarif-Hidayatulloh-Sp-B-FICS-AIFO-K-DIRUT-RSUD-LOMBOK-TIMUR-20250219-201701-0000-1