Pemutakhiran Data IDM 2025: Desa Bandar Agung Gelar Sosialisasi untuk Dukung Pembangunan yang Tepat Sasaran
RNN.com - Bengkulu Selatan, 9 Mei 2025 — Dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan pembangunan desa yang berkelanjutan dan tepat sasaran, Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan menggelar kegiatan sosialisasi pemutakhiran data Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2025. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari amanat Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Nomor 2 Tahun 2016 tentang IDM, serta Permendes PDTT Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Sosialisasi tersebut berlangsung di Desa Bandar Agung, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan dipimpin langsung oleh Camat Ulu Manna. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Bandar Agung Ibu Deta Maryeni, S.Pd., Ketua TP-PKK Desa, perangkat desa, serta pendamping desa yang juga bertindak sebagai PIC (Person in Charge) IDM.
Pemutakhiran data IDM menjadi bagian krusial dalam siklus perencanaan pembangunan desa karena data tersebut menjadi salah satu dasar penetapan kebijakan strategis, termasuk pengalokasian Dana Desa. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.07/2021, alokasi afirmasi untuk desa tertinggal dan sangat tertinggal dengan jumlah penduduk miskin tertinggi mencapai 1% dari total Dana Desa, sedangkan alokasi kinerja untuk desa berkembang, maju, dan mandiri ditetapkan sebesar 4%.
"IDM bukan hanya angka statistik. Ini adalah dasar penting untuk merancang kebijakan dan program yang dapat benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat desa," ujar Camat Ulu Manna dalam sambutannya. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, pendamping, dan seluruh pemangku kepentingan agar data yang dikumpulkan valid dan representatif.
Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan bimbingan teknis terkait pengisian kuesioner IDM melalui aplikasi digital. Proses ini melibatkan pengumpulan dan verifikasi data indikator yang mencakup dimensi sosial, ekonomi, dan ekologi. Seluruh peserta diharapkan dapat memahami alur dan pentingnya pengisian data secara akurat agar tidak terjadi kesalahan yang bisa memengaruhi penilaian status desa.
IDM sendiri adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kemandirian suatu desa melalui nilai komposit dari berbagai indikator terpilih, yang mencerminkan aspek pembangunan secara menyeluruh. Hasil dari pengukuran ini akan menjadi acuan utama dalam menentukan prioritas intervensi pembangunan serta dalam merancang program-program pemberdayaan masyarakat desa.
Dengan semakin kompleksnya data dan template yang harus diisi, kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan, khususnya dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh proses berjalan lancar dan hasil akhir benar-benar mencerminkan kondisi aktual desa.
Kegiatan sosialisasi berlangsung lancar, aman, dan interaktif. Diharapkan, dengan pemutakhiran data yang valid dan komprehensif, pembangunan Desa Bandar Agung dan desa-desa lain di Bengkulu Selatan dapat lebih terarah dan berkelanjutan, guna mewujudkan desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.(Arisman)