Longsor di Bukit Muran Diduga Akibat Aktivitas Tambang Emas Ilegal, Warga Minta Tindakan Tegas
RNN.com - Sintang, 15 April 2025 – Sebuah rekaman video berdurasi singkat yang beredar menunjukkan peristiwa longsor yang terjadi di kawasan Bukit Muran, yang terletak di salah satu desa di wilayah Kamantan, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang. Dalam video tersebut terlihat bukit mengalami erosi secara perlahan, diduga kuat akibat aktivitas tambang emas ilegal (PETI) yang telah berlangsung cukup lama tanpa penanganan dari aparat penegak hukum (APH) maupun dinas terkait.
Video yang diambil dari kejauhan menampilkan sejumlah pondok pekerja tambang dengan atap terpal. Terlihat para pekerja tambang berlarian menyelamatkan diri saat longsor terjadi. Visual dalam video tampak buram, namun suara kepanikan dan kekhawatiran para pekerja terdengar jelas.
Menurut salah satu warga yang berada di sekitar lokasi, longsor diduga juga dipicu oleh perubahan arah angin. Beruntung, material longsoran tidak sampai mengenai area pemukiman pondok pekerja, dan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut karena para pekerja segera menyelamatkan diri.
“Longsor terjadi sangat dekat dengan lokasi aktivitas tambang emas ilegal. Untungnya tidak sampai memakan korban jiwa, karena para pekerja langsung melarikan diri saat melihat tanda-tanda longsor,” ujar warga tersebut kepada awak media RNN.News.Com melalui pesan WhatsApp.
Warga berharap insiden ini menjadi peringatan keras agar tidak ada lagi pembiaran oleh pihak APH terhadap aktivitas PETI di Bukit Muran, mengingat risiko longsor yang bisa menimbulkan bencana besar di masa mendatang.
Sementara itu, Kapolsek Sepauk saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp membenarkan adanya kejadian longsor tersebut. "Ya, benar, tapi kami masih memastikan apakah lokasi tersebut masuk wilayah Sepauk atau Sekadau," jawabnya singkat.(Apui)