Indonesia Berduka: Eyang Titiek Puspa Tutup Usia, Dunia Musik Tanah Air Kehilangan Sosok Legendaris

Daftar Isi

RNN.com
- Jakarta — Kabar duka menyelimuti dunia hiburan dan musik Indonesia. Eyang Titiek Puspa, ikon legendaris yang telah mewarnai jagat musik tanah air selama puluhan tahun, meninggal dunia pada Kamis, 10 April 2025 pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Kepergian beliau yang mendadak mengagetkan publik, terutama karena beliau masih aktif berkarya hingga akhir hayatnya.

Titiek Puspa dikenal luas sejak era Orde Lama di masa pemerintahan Presiden Soekarno, dan telah menjadi salah satu sosok paling berpengaruh dalam perkembangan industri musik Indonesia. Bersama maestro-musik tanah air seperti Mus Mualim, Mujiono, dan Koes Plus, nama Titiek Puspa menghiasi lembaran emas sejarah musik nasional.

Kepergian beliau terjadi saat tengah menyelesaikan proses rekaman untuk program televisi Lapor Pak! di Trans 7. Putri beliau, Petty Tunjung Sari, mengungkapkan bahwa sejak 26 Maret 2025, ibunda tercinta telah dirawat intensif akibat sering mengalami pusing yang disebabkan oleh kelelahan dan kondisi kesehatan yang menurun karena faktor usia.

Hasil pemeriksaan CT Scan menunjukkan adanya pendarahan akibat pecahnya pembuluh darah di otak sebelah kiri. Sayangnya, rencana tindakan medis berupa operasi trepanasi untuk menyedot darah tak sempat dilakukan karena Tuhan lebih dulu memanggilnya pulang.

Ucapan belasungkawa pun mengalir dari berbagai tokoh dan kalangan. Di antaranya datang dari Prof. Dr. Henry Jayadi Pandiangan (Dekan Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia), Dr. Bernard (Ketua DPP GAKORPAN), Bunda Sundus Tiur Riries, Dian Wibowo dari BAI Center FPN, LBH PERS Presisi, serta keluarga besar Gerakan Solidaritas Nasional Rumah Besar Relawan Prabowo-Gibran 08.

“Kami segenap keluarga besar Kost Op Devid Timbos Residence, Civitas Academica FH UKI, Kantor Hukum DPP GAKORPAN, dan LBH PERS Presisi turut berduka cita atas kepergian Eyang Titiek Puspa. Semoga beliau diterima di sisi Allah SWT, dilapangkan kuburnya, dan diberikan husnul khotimah. Aamiin Ya Rabbal Alamin,” ujar Dr. Bernard.

Bagi rekan-rekannya seperti Mama Tiur Simamora dan Bunda Sundus, kepergian Titiek Puspa merupakan kehilangan yang sangat dalam. Sosok beliau tidak hanya dikenal sebagai penyanyi dan seniman, tetapi juga sebagai tokoh penggerak kesenian dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.

“Sahabatku… Eyang Titiek Puspa, jasamu bagi kesenian di Indonesia menjadi soko guru pemberdayaan yang tak mungkin terlupakan. Semoga Eyang mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Aamiin Ya Rabbal Alamin,” ungkap Bunda Sundus dengan penuh haru.

Kepergian Titiek Puspa merupakan kehilangan besar bagi Indonesia. Dedikasi, karya, dan pengabdiannya akan senantiasa dikenang sebagai warisan budaya yang tak ternilai. (Supriyadi)

Tak-berjudul81-20250220065525
dr-H-Syarif-Hidayatulloh-Sp-B-FICS-AIFO-K-DIRUT-RSUD-LOMBOK-TIMUR-20250219-201701-0000-1