Kehilangan Sosok Teladan: Bapak Masih Sihombing Nababan Berpulang
RNN.com - Jakarta, 21 Januari 2025 – Kehilangan seorang tokoh yang begitu berarti dalam keluarga dan masyarakat tentu membawa duka mendalam. Itulah yang kini dirasakan keluarga besar Marga Nababan atas kepergian Bapak Masih Sihombing Nababan, sosok yang dikenal penuh kerendahan hati, pekerja keras, dan penuh semangat dalam menjalani kehidupan.
Bapak Masih Sihombing Nababan meninggal dunia di usia 87 tahun, meninggalkan jejak kehidupan yang penuh inspirasi. Beliau adalah figur yang sangat dihormati, tidak hanya dalam keluarga besar Marga Nababan, tetapi juga di komunitas sekitarnya. Sebagai pensiunan pegawai negeri sipil di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, kariernya sebagai syahbandar membawanya bekerja di berbagai pelabuhan Indonesia. Meskipun sudah lebih dari dua dekade sejak pensiun, semangatnya untuk terus berkontribusi kepada masyarakat tidak pernah padam.
“Bapak adalah sosok luar biasa—bukan hanya sebagai ayah, tetapi juga pembimbing dan sumber motivasi bagi banyak orang,” ujar Dr. Unedo, anak bungsu Bapak Masih yang kini berprofesi sebagai dokter di RS Umum Tarakan, Jakarta. Meskipun merasa kehilangan, keluarga mengaku bersyukur atas semua pelajaran berharga yang telah diwariskan oleh beliau.
Sebagai ayah dari tujuh anak, enam perempuan dan seorang putra bungsu, Bapak Masih dikenal sebagai orang tua yang penuh kasih sayang sekaligus tegas dalam mendidik. Beliau selalu menekankan pentingnya kerja keras, kedisiplinan, dan keikhlasan. Nasihatnya sering kali mengingatkan anak-anaknya dan rekan-rekannya untuk memulai dari hal-hal kecil dan tidak menunda pekerjaan. Bahkan di usia lanjut, beliau tetap menjaga kesehatannya meskipun sempat mengalami gangguan kesehatan ringan.
Pengaruh Sosial yang Luas
Tidak hanya menjadi figur penting di keluarga, Bapak Masih juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Sikapnya yang suka membantu tanpa pamrih menjadikannya pribadi yang dicintai banyak orang. Kehadirannya selalu membawa manfaat, baik dalam lingkup pribadi maupun masyarakat yang lebih luas.
“Bapak sering mengingatkan pentingnya mendengarkan dan belajar dari pengalaman orang tua. Beliau tidak hanya mengajarkan kami untuk bekerja keras, tetapi juga untuk bijaksana dalam mengambil keputusan,” lanjut Dr. Unedo.
Kepergian Bapak Masih Sihombing Nababan meninggalkan duka mendalam, namun warisan nilai-nilai kebaikan yang beliau tanamkan akan terus dikenang. Prosesi pemakaman beliau akan dilaksanakan pada Rabu, 21 Januari 2025, di Simpang, Desa Tipang, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Pemakaman akan diiringi dengan penghormatan adat sebagai tanda penghargaan atas jasa-jasanya.
“Kami berharap dapat meneruskan apa yang telah Bapak ajarkan—menjaga nilai-nilai baik yang telah diwariskan dan terus memberikan manfaat bagi sesama,” tutup Dr. Unedo dengan harapan.
Dalam kehidupan yang penuh kesederhanaan dan kerendahan hati, Bapak Masih telah menjadi inspirasi bagi keluarga dan masyarakat. Kehidupan beliau mengajarkan bahwa melalui kerja keras, keikhlasan, dan semangat membantu sesama, kita bisa meninggalkan warisan yang tak ternilai harganya. Semoga nilai-nilai ini terus menjadi pedoman bagi generasi penerus.
(Supriyadi)