Binsar Siadari : Andai Saja Presiden Jokowi Lihat Kondisi Jalan Antar Desa Di Dolok Pardamean, Simalungun !
Daftar Isi
RNN.com, DOLOK PARDAMEAN, SIMALUNGUN, SUMATERA UTARA l
Kondisi akses jalan di empat Desa, yakni Desa Rajanihuta - Tanjung Saribu - Dolok Saribu - Parjalangan, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, rusak parah memprihatinkan.
Mirisnya dari keterangan warga selama 20 tahunan jalan ini tanpa adanya sentuhan pembangunan, yang terkesan dilupakan oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun.
Padahal akses jalan tersebut sangatlah begitu penting bagi masyarakat ke empat Desa, yang di huni lebih kurang 10.000 jiwa, yang 90 persen masyarakatnya adalah sebagai petani.
Namun meski tidak tersentuh pembangunan infrastruktur dari pemerintah, patut diacungi jempol, semangat dan etos kerja masyarakatnya yang tinggi. Yang dulunya di era tahun 90-an hingga tahun 2000-an kehidupan di empat desa ini, dapat dikatakan masih dalam keprihatinan. Tapi kini dengan segala daya upaya warga masyarakatnya, secara umum sudah jauh berubah dengan perkembangan kemajuan yang begitu pesat dari segi ekonomi.
Namun sangat disayangkan, dengan kegigihan masyarakat tersebut tidak diimbangi dengan sarana prasarana terutama jalan yang memadai. Bagai luput dari peta dan perhatian pemerintah Kabupaten Simalungun. Program pemerintah di-era Presiden Joko Widodo membangun dari desa ke kota, seakan tidak berpihak kepada ke empat Desa tersebut. Padahal pergantian Bupati sudah beberapa kali berganti.
Menurut warga setempat, isu akan dibangunnya jalan tersebut hanya ada muncul di kala Pileg ataupun Pilkada. Jadi tidak asing lagi bagi masyarakat jika isu-isu pembangunan oleh oknum-oknum seringkali di umbar dijadikan sebagai janj-janji politik yang sedang bertarung. Baik ketika pemilihan Bupati, Gubernur bahkan DPR/ DPRD. Yang jelas tujuannya adalah untuk mendapatkan simpati dari masyarakat sebagai pemilihnya.
Namun seringkali setelah oknum bersangkutan berhasil menjabat, janji-janji itu tak ubahnya bagai dongeng sebelum tidur. Misalnya seperti yang terjadi di empat Desa ini. Puluhan tahun jalan antar desa tersebut, sampai saat ini belum pernah tersentuh pembangunan.
Jalan yang digunakan untuk mengangkut hasil bumi dari hasil pertanian mereka saat ini, adalah merupakan pengaspalan di era Presiden Soeharto atau di masa Jabanten Damanik sebagai Bupati Simalungun. Semenjak priode tersebut hingga kini, menurut warga setempat belum ada pembangunan, khususnya di jalan Tanjung Saribu, Dolok Saribu, Parjalangan.
Terkait hal ini beberapa pihak pun menyoroti kondisi jalan dan mempertanyakan kinerja Pemerintah kabupaten Simalungun. Yang dianggap kurang peduli terhadap keluhan warga masyarakatnya, yang puluhan tahun harus menerima kenyataan dengan kondisi jalan yang cukup parah dan memprihatinkan tersebut.
Ketua DPW Lembaga Garuda Sakti Provinsi Sumatera Selatan, Binsar Siadari yang merupakan putra Desa Rajanihuta ikut memberikan komentar. Ia meminta dan berharap kepada Bupati dan DPRD Simalungun untuk turun langsung kelapangan melihat dan mendengar keluhan masyarakatnya terkait jalan tersebut.
"Bupati atau DPRD Kabupaten Simalungun tolong turun kelapangan, lihat kesusahan masyarakat. Ini kan sungguh keterlaluan, puluhan tahun tidak ada pembangunan. Jangan sampai ada kesan di masyarakat, anda butuh masyarakat hanya di waktu pemilihan saja, mengumbar janji tanpa bukti. Bupati, Gubernur atau pun DPRD dapat terpilih dan menjabat oleh karena adanya dukungan dari masyarakat. Sebab itu jangan dilukai hati masyarakat," Jelas Aktivis Sum-sel ini geram.
Lebih lanjut Binsar mengatakan, "Andai saja Presiden Jokowi melihat kondisi jalan tersebut, seperti dibeberapa daerah yang telah dikunjungi Beliau. Barulah mungkin jalan ini akan di bangun,"Tutupnya diujung perbincangan. (Red)